Buku Melawan Kemiskinan (2017) menghimpun kisah perjuangan 7 (tujuh) anak muda, yang pernah menjadi siswa Program Anak Asuh Berantai Bersifat Silang di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM). Ada kisah mantan anak asuh angkatan pertama (1990), tak sedikit juga generasi setelahnya.
Sekalipun berbeda generasi, tapi masalah yang dihadapi ketujuh anak muda tersebut pada dasarnya sama. Mereka berasal dari keluarga miskin. Untuk bisa bersekolah seperti anak lain seusia mereka, merupakan sebuah keistimewaan. Untung di Perguruan Sultan Iskandar Muda, sejak 1990 dibuka Program Anak Asuh Berantai Bersifat Silang. Pelajar yang diterima, tak dilihat asal-usul etnik, suku, agama, budaya atau gender mereka, yang utama mereka secara ekonomi gurem dan punya motivasi tinggi untuk belajar.
Meski sudah jadi siswa program Anak Asuh, sejatinya perjuangan mereka untuk melawan kemiskinan, sudah dimulai sejak mereka bersekolah. Umumnya para pelajar anak asuh ini tak mau berpangku tangan meski sudah tidak memikirkan lagi biaya sekolah. Di sela kesibukan belajar di sekolah, mereka ikut membantu ekonomi orang tua dengan memberi les privat, berjualan kerupuk, opak dan manisan di sekolah, jadi pelayan toko, hingga bekerja di pabrik dupa.
Setelah tamat sekolah, tidak sedikit dari mereka yang berhasil mengubah garis hidup mereka menjadi lebih baik dan berhasil mengeluarkan keluarga mereka dari garis kemiskinan. Kisah 7 mantan murid anak asuh yang dipublikasikan oleh YPSIM ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada kata “tidak mungkin.” Perjuangan yang dilakukan oleh alumni Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk terus berjuang dalam menghadapi segala masalah yang dihadapi. Masih banyak lagi kisah kesuksesan mantan anak asuh yang dapat ditulis namun pada kesempatan ini kami hanya dapat menulis 7 kisah hidup dari mantan alumni kami ini. Semoga dilain kesempatan kami masih dapat menuliskan kisah-kisah hidup anak-anak asuh kami lainnya.
Buku setebal 100 halaman ini diterbitkan sebagai salah satu rangkaian untuk memeringati 30 tahun usia Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda pada 25 agustus 2017.
Comentários