Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) menerima penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Melalui program beasiswa yang diberikan kepada sejumlah siswa di berbagai tingkatan pendidikan mulai SD, SMP, SMA dan SMK, yayasan yang didirikan oleh Dr Sofyan Tan ini dinilai layak mendapat penghargaan karena memiliki komitmen dan kepedulian serta kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan.
Penghargaan APP dari Kemendikbud merupakan apresiasi yang kedua yang diterima YPSIM tahun ini, setelah sebelumnya, pada Juni lalu juga menerima penghargaan Maarif Award 2014 dari Maarif Institute, Jakarta atas dedikasinya merawat keindonesiaan dan memperjuangkan kemanusiaan lewat kerja-kerja kemanusiaan melalui inisiatif-inisiatif kepemimpinan di tingkat lokal.
Pemberian penghargaan APP 2014 berlangsung di Auditorium Gedung D Kemendikbud Jakarta, Rabu (15/10) malam. Sebanyak 25 penghargaan diberikan dalam APP 2014 yang terbagi dalam lima kategori yakni kategori Perusahaan/BUMN (lima penghargaan), kategori provinsi dan kabupaten/kota (lima penghargaan), kategori yayasan (tiga penghargaan), kategori individual/inovator pendidikan (sembilan penghargaan) dan kelima kategori program acara televisi (tiga penghargaan).
Dorongan dan Motivasi
Usai menerima penghargaan berupa tropi dan plakat yang diserahkan langsung oleh Mendikbud, M Nuh, pendiri YPSIM, dr Sofyan Tan kepada wartawan mengaku bersyukur dan berharap apresiasi dari pemerintah ini dapat menjadi dorongan serta motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas belajar-mengajar di YPSIM.
“Kami bersyukur atas penghargaan yang diberikan pemerintah ini. Penghargaan ini kiranya akan menjadi dorongan semangat untuk meningkatkan kualitas kerja kami. Semoga karya ini bisa memberikan inspirasi kepada yayasan lain yang juga peduli pada persoalan pendidikan. Karena pemerintah memiliki kepedulian atas apa yang kita kerjakan,” kata Sofyan yang juga anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
“Saya juga berharap beasiswa yang sudah kami berikan dapat memotivasi siswa lainnya agar dapat menunjukkan prestasi serupa sehingga dapat membanggakan orangtua maupun Kota Medan,” imbuhnya.
Sofyan menjelaskan pemberian beasiswa merupakan penghargaan YPSIM kepada siswa untuk mendorong dan mempertahankan prestasi di bidang pendidikan. Sebab tingkat pendidikan yang baik akan menentukan kualitas sumber daya manusia ke depannya, terutama dalam menghadapi tantangan global.
“Kami bertekad menyiapkan generasi muda dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing dalam berbagai dimensi kehidupan,” tandasnya.
Sofyan lebih lanjut menjelaskan landasan pendidikan yang diterapkan YPSIM sejak berdiri pada 1987 adalah pendidikan berbasis multikultur yang menekankan pentingnya menghormati perbedaan baik itu etnis maupun agama.
“Kita ingin menanamkan pemahaman yang baik sejak usia dini kepada setiap siswa agar menghormati perbedaan. Mengapa ini menjadi fokus kami, karena Indonesia adalah negara yang majemuk. Yang memiliki puluhan suku bangsa dan ratusan bahasa juga keberagaman agama. Para siswa harus memahami bahwa perbedaan itu anugerah. Anak pintar tapi tidak cinta negara dan tidak toleran, itu berbahaya,” pungkasnya.
Harian Analisa Edisi 17 Oktober 2014
Comments